Makalah Patofisiologi Atrofi Sel

MAKALAH PATOFISIOLOGI “ATROFI SEL”



BAB I

PENDAHULUAN

1.1  Latar belakang 

Atrofi (bahasa Inggris: atrophy) merupakan simtoma penyusutan jaringan atau organ. Atrofi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasikronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan.

Atrofi adalah pengecilan dari jaringan tubuh yang telah mencapai ukuran normal. Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel-sel spesifik yaitu sel-sel parenchym yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh menyebabkan alat tubuh mengecil. Dengan perkataan lain alat tubuh tersebut melisut. Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel sel spesifik, yaitu sel sel parenchym yangmenjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi, bukan mengenai sel sel jaringan ikat atu stroma alat tubuh tersebut. Stroma tampaknya bertambah; yang sebenarnya hanya relatif, karena stroma tetap.Kadang kadang dapat terjadi atrofi akibat jumlah sel parenchym berkurang, yaitu atrofi numerik.Meskipun atrofi biasanya merupakan proses patologik juga dikenal atrofi fisiologik. Beberapa alat tubuh dapt mengecil atu menghilang sama sekali selama masaperkembangan/kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut sesudah masa usia tertentu tidak menghilang, malah dianggap patologik.

 

1.2  Rumusan masalah

Penulis membatasi pembahasan dengan rumusan masalah yang akan dibahas yaitu:

         Pengertian atrofi

         macam-macam atrofi

         Pencegahan dan pengobatan atrofi  

1.3  Tujuan penulisan makalah     

  Makalah atrofi desakan  ini ditulis dengan tujuan untuk :

         memberikan informasi tentang Atrofi

         mengetahui pencegahan dan pengobatannya.

         mengetahui macam-macam atrofi

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Atrofi

Pengertian Atrofi Atrofi yaitu suatu pengecilan ukuran sel bagian tubuh yang pernah berkembang sempurna dengan ukuran normal, dapat bersifat baik fisiologik maupun patologik, umum atau lokal. Contohnya yaitu pada proses menjadi tua (aging),

Atrofi adalah pengecilan dari jaringan tubuh yang telah mencapai ukuran normal. Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel-sel spesifik yaitu sel-sel parenchym yang menjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh menyebabkan alat tubuh mengecil. Dengan perkataan lain alat tubuh tersebut melisut. Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel sel spesifik, yaitu sel sel parenchym yangmenjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi, bukan mengenai sel sel jaringan ikat atu stroma alat tubuh tersebut. Stroma tampaknya bertambah; yang sebenarnya hanya relatif, karena stroma tetap.Kadang kadang dapat terjadi atrofi akibat jumlah sel parenchym berkurang, yaitu atrofi numerik.Meskipun atrofi biasanya merupakan proses patologik juga dikenal atrofi fisiologik.

Beberapa alat tubuh dapt mengecil atu menghilang sama sekali selama masaperkembangan/kehidupan, dan jika alat tubuh tersebut sesudah masa usia tertentu tidak menghilang, malah dianggap patologik.

2.2 Macam- Macam Atrofi 

Secara fisiologi kseluruh bagian tubuh tampak mengecil secara bertahap, tanpa memberi gejala klinik yang drastis, kecuali yang berhubungan dengan  penurunan aktifitas seksual dapat disertai gangguan emosional  cukup serius   pada individu tertentu. Atrofi yang terjadi pada suatu alat tubuh menyebabkan alat tubuh mengecil. Dengan perkataan lain alat tubuh tersebut melisut. Mengecilnya alat tubuh tersebut terjadi karena sel sel spesifik, yaitu sel sel parenchym yangmenjalankan fungsi alat tubuh tersebut mengecil. Jadi, bukan mengenai sel sel jaringan ikat atu stroma alat tubuh tersebut. Stroma tampaknya bertambah; yang sebenarnya hanya relatif, karena stroma tetap. Macam - macam atrofi :

 1. Atrofi fisiologis : alat tubuh yang dapat mengecil atau menghilang sama sekali selama masa perkembangan atau kehidupan . mis: pengecilan kelenjar thymus, ductus omphalomesentricus , ductus thyroglossus.

2. Atrofi Senilis : mengecilnya alat tubuh pada orang yang sudah berusia lanjut (aging process).

 3. Atrofi setempat (local atrophy) : atrofi setempat akibat keadaan-keadaan tertentu.

4. Atrofi inaktifitas (Disuse atrophy) : atropi yang terjadi akibat in aktifitas otot-otot yang mengakibatkan otot-otot tersebut mengecil. Mis. pada kelumpuhan otot akibat hilangnya persarafan seperti pada poliomyelitis (atrophy neurotrofik).

 5. Atrofi Desakan (pressure atrophy) : yang terjadi karena desakan yang terus-menerus atau desakan untuk wakru yang lama dan mengenai suatu alat tubuh atau jaringan missal a) Atrofi desakan fisiologis : pada gusi akibat desakan gigi yang mau tumbuh (pada anak-anak). b) Atrofi desakan patologis : pada sternum akibat aneurisma aorta. Pelebaran aorta di daerah substernal akibat syphilis. Akibat desakan yang tinggi dan terus menerus mengakibatkan sternum menipis. 6. Atrofi Endrokin : terjadi pada alat tubuh yang aktifitasnya bergantung pada rangsang hormon. Pada sumber lain dikatakan bahwa berdasarkan penyebabnya, atrofi dibagi atas : vAtrofi Neurogen : akibat dari kelumpuhan saraf mis. pada orang yang lumpuh. vAtrofi Vaskuler : akibat dari gangguan sirkulasi darah, mis. pengecilan otak karena arteriosklerosis, pada usia lanjut. vDisuse Atrofi : akibat dari tidak dipergunakan dalam waktu yang lama, mis. pada orangsakit yang harus berbaring lama di tempat tidur. vAtrofi Endokrin : akibat dari pengaruh hormon, mis. pengecilan payudara pada wanita lanjut karena produksi hormon yang berkurang. Atrofi dapat terjadi melalui dua cara; Disuse atrophy dan Atrofi denervasi. Disuse atrophy Terjadi jika suatu otot tidak digunakan dalam jangka waktu lama walaupun persarafannya utuh, seperti ketika seseorang harus menggunakan gips atau berbaring untuk jangka waktu lama. Atrofi denervasi Terjadi setelah pasokan saraf ke suatu otot terputus. Apabila otot dirangsang secara listrik sampai persarafan dapat dipulihkan, seperti pada regenerasi saraf perifer yang terputus, atrofi dapat dihilangkan tetapi tidak dapat dicegah seluruhnya. Aktifitas kontraktil itu sendiri jelas berperan penting dalam mencegah atrofi; namun, faktor-faktor yang belum sepenuhnya dipahami yang dikeluarkan dari ujung-ujung saraf aktif, yang mungkin terkemas bersama dengan vesikel asetilkolin, tampaknya berperan penting dalam integritas dan pertumbuhan jaringan otot.

atrofi dibagi atas :

v Atrofi Neurogen : akibat dari kelumpuhan saraf mis. pada orang yang lumpuh.

v Atrofi Vaskuler : akibat dari gangguan sirkulasi darah, mis. pengecilan otak karena arteriosklerosis, pada usia lanjut.

v Disuse Atrofi : akibat dari tidak dipergunakan dalam waktu yang lama, mis. pada orangsakit yang harus berbaring lama di tempat tidur.

v Atrofi Endokrin : akibat dari pengaruh hormon, mis. pengecilan payudara pada wanita lanjut karena produksi hormon yang berkurang

atrofi karena desakan

Mengalami desakan dari pertumbuhan di sekelilingnya yang dapat terjadi secara langsung (dengan menekan sel-selnya) dan tidak langsung (tekanan pada pembuluh darahnya).

    Kausa (penyebab) dari desakan dapat berupa:

         pertumbuhan tumor jinak atau ganas

         akumulasi substansi yang abnormal

         tekanan dari luar badan

2.2  Pengkajian atrofi

Atrophy (Atrofi)
= kemunduran suatu organ/jaringan yang telah terbentuk sempurna –> menjadi lebih kecil.
Atrofi dapat mengenai sel parenkim (sel yang melakukan fungsi suatu organ) atau mengenai stroma (jaringan penunjuang organ).

Etiologi

  • Paling sering karena gangguan nutrisi akibat:
    • aliran darah ke daerah tsb berkurang
    • kekurangan/gangguan sirkulasi limfatik di daerah tsb
    • peningkatan aktivitas metabolik suatu organ/jaringan anpa diimbangi suplai darah yang cukup
  • Adaptasi organ terhadap beban yang berkurang atau karena jarang dipergunakan, misalnya pada kaki yang terkena polio
  • Kehilangan stimulasi endokrin

Jenis 

  • Fisiologik; karena proses penuaan (involusi), berlangsung secara fisiologik. Contoh:
    • Thymus yang besar pada bayi, akan mengecil di usia akil-baliq
    • Jaringan limfoid mengecil pada pubertas
    • Proses penuaan pada otak dengan bertambah umur setelah melewati usia pertengahan
    • Organ seksual mengecil pada usia kira-kira >50 tahun
  • Patologik
    • atrofi inaktivasi (disuse atrophy)
      • Organ mengecil karena penyempitan pembuluh darah dan kekurangan nutrisi
      • Berkurangnya fungsi dari organ 
      • Contoh: tungkai patah & poliomyelitis (gambar di bawah)

 BAB III

PENUTUP

 

3.1 Kesimpulan

Atrofi (bahasa Inggris: atrophy) merupakan simtoma penyusutan jaringan atau organ. Atrofi berkemungkinan berlaku akibat tindak balas adaptasi terhadap tekanan sehingga isi padu sel mengerut dan seterusnya keperluan tenaga diturunkan ke tahap yang minimum. penyebab lain yang mungkin ialah sel kurang digunakan seperti dalam otot rangka. selain penurunan keperluan sesuatu fungsi, kekurangan bekalan oksigen atau nutrisin, inflamasikronik dan proses penuaan juga menyumbang kepada fenomena atropi. Begitu juga dengan gangguan isyarat dalam tindakan hormon berakibat fungsi sesuatu organ berkurangan.

 

DAFTAR PUSTAKA

https://multiaelviani.wordpress.com/2014/03/15/atrofi-desakan/

http://ayuemanis.blogspot.co.id/2014/05/konsep-hipertrofi-hiperplasi-displasia.html


Download Makalah Atrofi Sel

 


Komentar